24 C
id

Pedagang Stadion Maulana Yusuf Kota Serang Mengaku Kecewa, Pembongkaran Dinilai Mendadak

KONTRASBANTEN.COM, KOTA SERANG – Pedagang yang berjualan di lahan milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Kawasan Stadion Maulana Yusuf (MY) Ciceri, Kota Serang, merasa kecewa terhadap pembongkaran yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Serang dan PT KAI.

Seorang pedagang Stadion Maulana Yusuf, Nasrul mengaku kecewa dengan keputusan pemerintah yang dinilai terlalu terburu-buru untuk mengeksekusi atau membongkar bangunan yang saat ini masih digunakan oleh pedagang khususnya.

“Saya merasa kecewa, karena surat yang dikeluarkan terlalu cepat. Kemudian, ongkos bongkarnya juga kami pusing, apalagi buat ngontrak, karena waktunya terlalu mendadak,” katanya, Rabu (28/5/2025).

Dia mengaku, secara pribadi baik dirinya maupun pedagang lainnya, tidak menolak penertiban yang dilakukan oleh Pemkot Serang, hanya menyayangkan terhadap waktu yang diberikan oleh pemerintah.

“Tidak ada bahasa kami menolak, karena kami tau (Melanggar). Tapi sosialisasi dari masyarakat tidak seperti KDM, yang memanggil masyarakat. Kalau di sini tanpa pemberitahuan, hanya diberikan waktu satu bulan. Memang pedagang langsung dapat duit sebulan,” ujarnya.

Menurutnya, pemberian tempat baru untuk berdagang yang berada di Pasar Kepandean dianggap kurang layak. Sebab, tempatnya hanya menggunakan tenda dan bukan kios seperti saat ini dirinya berjualan.

“Kalau bisa pemindahan itu yang layak, dan kalau bisa di kepandean juga sama seperti di sini (Kios), supaya tidak sengsara anak-anak kami,” ucapnya.

Dia membenarkan jika Pemkot Serang telah memberikan surat peringatan sebanyak tiga kali kepada para pedagang, namun dalam jangka waktu satu bulan.

“Terlalu mendadak dan mendesak, kami juga akan terima asalkan ada uang (Kompensasi), karena kami kan membangun pakai duit, sekarang duit belum terkumpul. Kalau saya tidak ada (Perjanjian KAI), kami melihat orang lain bangun, ya kami ikut bangun,” tandasnya. (Red)

Postingan Lama
Postingan Lebih Baru
Iklan Baris