Pemerintah Kota Serang Fokus Turunkan Angka Stunting: Prioritaskan Keluarga Berisiko dengan Bantuan dan Edukasi Gizi
KONTRASBANTEN.COM, Kota Serang – Pemerintah Kota Serang menggelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting Tingkat Kota Serang Tahun 2025, yang dirangkaikan dengan pemberian bantuan kepada keluarga berisiko stunting melalui program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING). Kegiatan ini berlangsung di Hotel Wisata Baru, Kota Serang.
Acara tersebut dihadiri oleh Wali Kota Serang H. Budi Rustandi, Kepala DP3AKB Kota Serang Anthony Gunawan, S.Sos., M.Si., serta para pemangku kepentingan terkait, di antaranya Kepala Baznas Kota Serang, Kepala Rumah Sakit Mata Suwardi, Kepala Puskesmas Kilasan, Kepala Puskesmas Serang Kota, dan Kepala Puskesmas Kasemen.
Fokus utama kegiatan ini adalah penanganan 11.500 keluarga berisiko stunting di Kota Serang. Keluarga berisiko stunting merupakan keluarga yang memiliki potensi tinggi mengalami stunting pada anak-anaknya, mulai dari masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Faktor penyebabnya antara lain kurangnya akses air bersih, sanitasi yang buruk, serta pola asuh dan pemberian gizi yang belum tepat.
Dalam sambutannya, Wali Kota Serang H. Budi Rustandi menegaskan pentingnya intervensi dini dalam mencegah stunting.
“Kami memprioritaskan keluarga-keluarga berisiko untuk mendapatkan bantuan sosial dan edukasi yang memadai. Program GENTING adalah salah satu upaya kita untuk memastikan mereka mendapatkan dukungan yang komprehensif,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala DP3AKB Kota Serang Anthony Gunawan menambahkan bahwa setelah pemberian bantuan, keluarga penerima akan mendapatkan edukasi terkait gizi seimbang.
“Kami akan memberikan perhatian khusus pada bagaimana mereka dapat menjaga asupan gizi dengan baik, termasuk konsumsi protein, tahu, susu, dan makanan bergizi lainnya,” jelasnya.
Bantuan yang diberikan tidak hanya berasal dari pemerintah daerah, tetapi juga melibatkan dunia usaha, lembaga perbankan, dan Baznas Kota Serang. Adapun bentuk bantuan yang diberikan meliputi sembako, telur, beras, serta uang transportasi sebesar Rp50.000 per keluarga berisiko stunting yang disalurkan melalui Baznas Kota Serang.
Berdasarkan data Pendataan Keluarga (PK) 2024, jumlah keluarga berisiko stunting di Kota Serang menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menjadi indikator positif bahwa program-program intervensi yang telah dilakukan mulai memberikan hasil nyata.
Selain pemberian bantuan dan edukasi gizi, Pemerintah Kota Serang juga menaruh perhatian pada edukasi bagi calon pengantin, untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya kesehatan reproduksi, kesiapan menjadi orang tua, dan pola asuh yang baik bagi anak.
Meski program pencegahan stunting tidak lagi menjadi prioritas utama di tingkat nasional, Pemerintah Kota Serang tetap berkomitmen melanjutkan berbagai upaya yang telah berjalan. Program seperti Makanan Bergizi untuk Generasi (MBG) dan Sekolah Rakyat tetap dipertahankan karena terbukti berdampak positif dalam mencegah stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Kota Serang.
(Red/Risma)